English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 19 November 2009

Tips memilih mainan agar anak cerdas

    Dunia anak adalah bermain dan belajar. Keduanya adalah bagian tidak terpisahkan dalam proses tumbuh kembang anak. Namun tidak sedikit orang tua yang ingin memisahkan kegiatan tersebut.
    Ada orang tua yang lebih senang jika anaknya duduk tekun di belakang meja dan mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumahnya. Orangtua juga lebih bangga jika anaknya sedini mungkin telah bisa membaca dan menulis, bahkan berhitung.
Tapi, akankah orangtua bangga jika anaknya terampil dalam permainan? Berapa banyak orangtua yang melontarkan pujian untuk anak seperti itu?


    Pada usia 0-5 tahun. Yang disebut juga golden years pepriod, orangtua serta pendidik perlu memberikan stimulasi yang cukup bagi anak. Hanya dengn stimulasi, perkembangan kondisi sosial, dan emosi anak akan mencapai tahap optimal.
    Seringnya orangtua “menjejalkan” pelajaran kepada anak usia 0-5 tahun, dengan cara belajar formal seperti metode classroom. Padahal metode itu tidak tepat di berikan. Mengapa? Karena rentang perhatian anak serta aturan-aturan yang engikuti metode itu justru akan membuat anak kehilangan gairah dalam belajar. Metode yang paling tepat untuk memberikan stimulasi adalah dengan bantuan permainan.
    Permainan adalah semua media yang dipakai oleh anak untuk melakkan kegiatan bermainnya. Anak bisa menggunakan seluruh material yang ditemuinya untuk melakukan ektivitas bermain, tidak terbatas pada permainan yang khusus. Dalam hal ini orangtua perlu memberikan dukungan kepada anak, tapi tetap mengawasi.
    Selain itu yang tidak kalah pentingnya, orangtua memahami denga baik perkembangan anak, baik itu perkembangan sosial, motorik, kognisi, maupun bahasa.
    Stimulasi bermain itu membuat anak semakin cerdas. Lalu kecerdasan apa yang dapat dikembangkan dengan permainan-permainan? Howard Gardner (1983) meyakini bahwa ada setidaknya 7 kecerdasan yang dimiki setiap manusia. Untuk itu, perlu suatu stimulasi yang bisa diberikan adalah melalui permainan.
    Ranah kecerdasan yang bisa dikembangkan adalah kecerdasan linguistik, logis-matematika, spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, dan intrapersonal. Bisa aja satu permainan menstimulasi lebih dari 1 macam kecerdasan. Untuk itu orangtua perlu menyadari dengan baik sejak awal, kecerdasan mana saja yang distimulasi oleh permainan tersebut.

Bermain yang menyenangkan

  • Biarkan anak yang memilih mainannya, tetapi orangtua mengawasi sepenuhnya permainan tersebut.
  • Bermain dengan anak, tapi jangan ambil alih permainan.
  • Lebih banyak mendengarkan
  • Bertanya kepada anak apa yang sedang dilakukan, dan ajak anak berdiskusi.
  • Siapkan waktu yang cukup.
  • Beri kesempatan kepada anak untuk belajar dari kesalahan
  • Jangan berkompetisi, ini akan membuat anak tidak ingin bermain dengan kita.
  • Puji apa yang sedang dilakukan oleh anank, misalnya dengan memajang hasil karyanya.

CONTOH PERMAINAN YANG SESUAI DENGAN ANAK

Usia 0-3 bulan
  • Bercakap-cakap dengan bayi dalam bahasa yang singkat dan jelas.
  • Perdengarkan musik.
  • Perdengarkan sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Biarkan bayi mencari sumber suara.
  • Gantung mainan bayi diatas, lalu biarkan mainan itu bergerak memutar dan bersuara.
  • Berikan rattles, atau mainan lembut lainnya (soft toys) sehingga bayi mulai belajar menggenggam serta menggerakkan mainan tersebut.
  • Letakkan mainan di depan bayi dalam posisi telungkup dan dalam jangkauan. Biarkan bayi mencoba meraih/ mengambil mainan tersebut.

Usia 3-6 bulan
  • Pasangkan sepatu/ kaus kaki yang memiliki karakter atau figur tertentu pada bagian ujung, sehingga bayi tertarik untuk mengangkat kaki dan melihat karakter tersebut serta berusaha meraihnya.
  • Bunyikan mainan di sekitar bayi. Biarkan dia  mencari sumber suara, dan biarkan bayi mencoba meraih mainan tersebut.
  • Tirukan suara-suara yang keluar dari si bayi, bisa secara langsung, bisa juga dengan merekam dan memperdengarkan kembali.
  • Buat gerakan mengangguk, atau jawabn-jawaban atas suara yang dihasilkan bayi, sehingga anda seolah-olah sedang bercakap-cakap dengannya. Ini akan merangsang bayi untuk tetap mengeluarkan suaranya.
  • Membaca buku juga akan merangsang anak untuk belajar kata-kata. Semakin sering semakin baik. Bacakan dengan perlahan, sambil memperlihatkan buku dan gambarnya.

Usia 6-9 bulan
  • Berikan mainan yang bisa bergerak seperti mobil-mobilan. Jalankan mobil tersebut. Biarkan bayi bergerak mengikuti arah mobil. Jangan terlalu jauh sehingga anak sulit menjangkau, merasa frustasi dan tidak ingin bermain.
  • Bermain dengan bola sambil mengenalkan konsep angka”satu..dua...”.
  • Beri wadah berisi biskuit kecil dan biarkan anak untuk mencoba mengambil dan belajar untukmemasukannya ke dalam mulut.
  • Jika sudah bisa duduk, dudukkan bayi di kursi makan bayi sehingga ia bisa belajar duduk dengan baik.
  • Berikan buku.
  • Pilih mainan yang bisa bersuara, seperti telepon-teleponan.
  • Melambai-lambaikan tangan atau salaman.
  • Ajak anak bermain di taman dekat rumah.
  • Panggil namanya, biarkan ia memahami bahwa itu adalah namanya dan tunggu sampai ia memberikan respons.
  • Perkenalkan dengan hewan peliharaan, tapi hati-hati jaga jarak aman.

Usia 9-12 bulan
  • Berikan mainan yang bisa didorong-dorong.
  • Bermain lempar bola.
  • Memainkan drum.
  • Belajar menyusun balok.
  • Ajak anak untuk menari dengan iringan lagu yang riang.
  • Ajak anak untuk bermain dengan anak-anak sebayanya.
  • Ajak anak memberikan respons ketika dibacakan buku.
  • Bermain ci luk baa.
  • Ajak kekebun binatang, piknik, atau lihat kegiatan berkebun.
  • Menonton film mengenai binatang-binatang.
  • Putarkan lagu anak-anak, ajak untuk mendengarkan dan menirukan lagu.
  • Ajak anak bercakap-cakap sambil memainkan mainannya.

Usia 1-3 tahun
  • Bermain bola.
  • Bersepeda (roda tiga lebih dahulu).
  • Bermain panjat tangga dan perosotan
  • Bermain petak umpet.
  • Bermain puzzle sederhana (kurang dari 10 keping).
  • Bermain balok.
  • Telepon mainan
  • Hand puppet.
  • Buku cerita bergambar.
  • Bermain peran.
  • Bermain dengan teman sebayanya.
  • Pergi kekebun binatang.
  • Berkebun ringan.
  • Perdengarkan lagu, ajak anak bernyayi bersama.
  • Memainkan alat musik, misal drum.
  • Buku gambar dan krayon.

Usia 3-5 tahun
  • Membantu perkerjaan rumah, misalnya menyapu, membantu ayah membersihkan mobil.
  • Bersepeda.
  • Bermain bola.
  • Petak umpet.
  • Menggambar.
  • Bermain jungkat-jungkit.
  • Libatkan anak lain yang sebaya dalam bermain bersama dengan anak anda.
  • Menggambar.
  • Bermain peran, misalnya sebagai ayah-ibu, superhero.
  • Puzzle dengan kepingan lebih banyak.
  • Bermain kartu kwartet.
  • Bermain balok yang memiliki angka dan huruf.
  • Dengarkan lagu sampai dia hafal.
  • Bermain alat musik, misalnya okulele atau piano kecil.
  • Menanam pohon, menyiram, dan memberi pupuk.
  • Memberi makanan piaraan.
  • Ajak anak menceritakan pengalamannya.
  • Aja anak menemukan simbol-simbol di sepanjang perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar